Jumat, 27 Desember 2013

Cara Silang Menghasilkan Lutino

Cara silang menghasilkan Lutino

Cara menyilang lovebird agar beranak lutino atau albino   

Salah satu daya tarik lovebird adalah karena warnanya yang indah. Oleh karena itu, dalam pengembangbiakan lovebird biasanya direncanakan suatu pengembangbiakan lovebird dengan pola warna tertentu.

Hal ini memang memungkinkan dan sudah banyak yang berhasil mengembangbiakkan lovebird dengan warna-warna tertentu. Biasanya warna-warna yang langka akan membuat harga lovebird menjadi sangat tinggi.
Dalam merencanakan warna bulu pada pengembangbiakan lovebird tidak dapat dilepaskan dari hukum genetik. Secara umum, telah diketahui bahwa dari pasangan yang dikawinkan maka sifat anak-anak 50% meniru induk betina dan 50% meniru induk jantan. Dengan kata lain sifat anak merupakan perpaduan setengah sifat induk jantan dan setengah sifat induk betina. Sifat-sifat yang diturunkan ini pun masih dipengaruhi oleh sifat resesif dan sifat dominan yang dimiliki oleh pasangan yang dikawinkan.
Untuk menentukan sifat resesif dan dominan ini dapat diperkirakan setelah suatu pasangan yang berlainan sifatnya (dalam hal ini warna bulu) menurunkan dua-tiga periode keturunan. Bila keturunan pada periode-periode tersebut cenderung mempunyai hasil yang relatif sama maka dapat diperkirakan sifat dominan dan resesif yang ada pada induk jantan dan atau induk betina. Berdasarkan pengalaman-pengalaman inilah kemudian dapat disusun program perencanaan warna bulu pada anak lovebird dari pasangan-pasangan yang dipelihara.
Berkaitan dengan pengembangbiakan lovebird untuk mendapatkan warna bulu yang berbeda maka pengetahuan dasar mengenai genetik sangat penting diketahui oleh penangkar. Dengan pengetahuan dasar genetik tersebut memungkinkan penangkar untuk mengawinsilangkan lovebird sehingga dapat diperoleh anak lovebird dengan warna bulu yang diinginkan.
A. Genetika sebagai Pengetahuan Dasar Pengembangbiakan Lovebird
Genetika adalah ilmu tentang keturunan atau asal-usul makhluk hidup. Dalam ilmu ini dipelajari cara suatu sifat (karakter) diturunkan kepada keturunannya.
Unit terkecil bahan sifat keturunan adalah gen. Gen terletak pada kromosom dan tersusun secara linear. Dalam setiap sel tubuh terdapat sepasang kromosom. Dengan sendirinya gen-gen pada kromosom berpasangan dan pasangan gen tersebut terletak pada lokus yang sama. Gen-gen yang terletak pada lokus yang sama memiliki pekerjaan yang sama, hampir sama, atau berlawanan, tetapi untuk satu tugas tertentu. Sebagai contoh, gen G bersama alelnya g bekerja untuk menumbuhkan pigmentasi warna bulu. Gen G mampu untuk berpigmentasi, sedangkan gen g tidak mampu berpigmentasi. Tugas gen tersebut berlawanan, tetapi untuk tugas yang sama yaitu pigmentasi warna bulu.
Selama proses reproduksi, satu set kromosom diturunkan dari setiap induknya kepada anaknya. Sperma dan sel telur hanya berisi setengah dari jumlah kromosom yang ada di sel lainnya pada tubuh. Jadi, ketika dua dari “setengah kelompok” bersatu pada waktu proses pembuahan telur oleh sperma terbentuk suatu gabungan yang diturunkan pada anaknya.
Dalam genetika, bentuk luar atau kenyataan karakter yang dimiliki suatu individu (misalnya: warna hijau pada bulu) dikenal dengan istilah fenotip. Sementara bentuk susunan genetik suatu karakter yang dimiliki suatu individu dan ditulis dengan simbol gen dikenal dengan istilah genotip. Simbol gen untuk lovebird yang bulunya berwarna normal (hijau) ditulis GG. Lovebird yang berbulu lutino, biru, dan warna mutasi lainnya ditulis gg. Lovebird yang memiliki simbol gen yang sama (pasangan kedua alel pada suatu individu sama), misalnya GG dan gg, disebut homozigot.
GG adalah pasangan homozigot yang bersifat dominan, sedangkan gg adalah pasangan homozigot yang bersifat resesif. Hal ini berarti bahwa warna lovebird yang normal (hijau) adalah dominan terhadap warna mutasi. Apabila lovebird memiliki simbol gen yang berbeda (pasangan kedua alel pada suatu individu tak sama), misalnya Gg, disebut heterozigot. Lovebird yang memiliki genotip yang heterozigot (Gg) maka akan menunjukkan warna bulu hijau. Warna hijau adalah dominan terhadap warna mutasi dan warna mutasi tersebut tertutup oleh warna hijau sehingga tidak terlihat dari penampilannya.
B. Program Persilangan untuk Menghasilkan Warna Mutasi Bulu
Gen dapat mengalami mutasi lebih dari sekali sehingga dapat terbentuk 2 atau lebih macam alel bagi suatu gen. Gen G berperan untuk menumbuhkan warna bulu secara normal lalu gen G mengalami mutasi. Dengan demikian, gen G tidak mampu mengadakan warna bulu secara normal sehingga akan menghasilkan warna bulu lainnya, seperti albino dan lutino. Gen G yang bermutasi itu diberi simbol g. Gen yang mengalami mutasi tersebut ditulis dengan huruf kecil karena karakter yang ditumbuhkan bersifat resesif.
Artinya, bila gen g terdapat pada satu tubuh dengan gen G maka gen g akan ditutupi atau dikalahkan. Kejadian mutasi gen ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan pengembangbiakan lovebird sehingga dihasilkan lovebird dengan warna bulu yang diharapkan, yaitu sama atau berbeda dengan induk jantan dan betinanya. Untuk tujuan komersial, cara ini cukup menguntungkan karena lovebird dengan warna mutasi mempunyai daya jual yang lebih mahal.
Jenis lovebird yang banyak dijual di pasar burung di Indonesia adalah lovebird ‘muka salem’, lovebird kacamata ‘fischer’, lovebird kacamata ‘topeng’, dan lovebird hasil mutasi. Ketiga jenis lovebird tersebut dapat mudah dikembangbiakkan untuk menghasilkan lovebird warna mutasi. Di antara ketiga jenis lovebird komersial tersebut, lovebird ‘muka salem’ dapat menghasilkan banyak warna mutasi, seperti lutino (kuning, mata merah), golden cherry (kuning), cinnamon (cokelat kekuningan), biru pastel, pied (bercak warna), dan albino (putih, mata merah). Warna mutasi dari lovebird kacamata ‘topeng’ yang terkenal adalah biru.
Untuk mendapatkan anakan dengan warna mutasi, penangkar harus mempunyai induk dengan warna mutasi. Apabila ingin diperoleh anak dengan warna mutasi dari kedua induk yang berbulu normal maka caranya sangat rumit dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Berikut ini contoh-contoh program perencanaan warna bulu pada anak lovebird dari pasangan-pasangan yang dipelihara.
1. Lutino dan albino
Lutino dan albirto pada lovebird ‘muka salem’ adalah bentuk dari mutasi rangkai kelamin resesif. Gen lutino dan albino terletak pada kromosom kelamin. Oleh karena itu, karakter yang ditimbulkan gen ini diturunkan bersama dengan karakter kelamin. Selain kedua bentuk mutasi tersebut, bentuk mutasi bulu lain yang melibatkan rangkai kelamin resesif adalah cinnamon murni atau hasil mutasi yang bermata merah.
Perhatikan digram di bawah ini:
Salah satu daya tarik lovebird adalah karena warnanya yang indah. Oleh karena itu, dalam pengembangbiakan lovebird biasanya direncanakan suatu pengembangbiakan lovebird dengan pola warna tertentu. Hal ini memang memungkinkan dan sudah banyak yang berhasil mengembangbiakkan lovebird dengan warna-warna tertentu. Biasanya warna-warna yang langka akan membuat harga lovebird menjadi sangat tinggi.
Dalam merencanakan warna bulu pada pengembangbiakan lovebird tidak dapat dilepaskan dari hukum genetik. Secara umum, telah diketahui bahwa dari pasangan yang dikawinkan maka sifat anak-anak 50% meniru induk betina dan 50% meniru induk jantan. Dengan kata lain sifat anak merupakan perpaduan setengah sifat induk jantan dan setengah sifat induk betina. Sifat-sifat yang diturunkan ini pun masih dipengaruhi oleh sifat resesif dan sifat dominan yang dimiliki oleh pasangan yang dikawinkan.
Untuk menentukan sifat resesif dan dominan ini dapat diperkirakan setelah suatu pasangan yang berlainan sifatnya (dalam hal ini warna bulu) menurunkan dua-tiga periode keturunan. Bila keturunan pada periode-periode tersebut cenderung mempunyai hasil yang relatif sama maka dapat diperkirakan sifat dominan dan resesif yang ada pada induk jantan dan atau induk betina. Berdasarkan pengalaman-pengalaman inilah kemudian dapat disusun program perencanaan warna bulu pada anak lovebird dari pasangan-pasangan yang dipelihara.
Berkaitan dengan pengembangbiakan lovebird untuk mendapatkan warna bulu yang berbeda maka pengetahuan dasar mengenai genetik sangat penting diketahui oleh penangkar. Dengan pengetahuan dasar genetik tersebut memungkinkan penangkar untuk mengawinsilangkan lovebird sehingga dapat diperoleh anak lovebird dengan warna bulu yang diinginkan.
A. Genetika sebagai Pengetahuan Dasar Pengembangbiakan Lovebird
Genetika adalah ilmu tentang keturunan atau asal-usul makhluk hidup. Dalam ilmu ini dipelajari cara suatu sifat (karakter) diturunkan kepada keturunannya.
Unit terkecil bahan sifat keturunan adalah gen. Gen terletak pada kromosom dan tersusun secara linear. Dalam setiap sel tubuh terdapat sepasang kromosom. Dengan sendirinya gen-gen pada kromosom berpasangan dan pasangan gen tersebut terletak pada lokus yang sama. Gen-gen yang terletak pada lokus yang sama memiliki pekerjaan yang sama, hampir sama, atau berlawanan, tetapi untuk satu tugas tertentu. Sebagai contoh, gen G bersama alelnya g bekerja untuk menumbuhkan pigmentasi warna bulu. Gen G mampu untuk berpigmentasi, sedangkan gen g tidak mampu berpigmentasi. Tugas gen tersebut berlawanan, tetapi untuk tugas yang sama yaitu pigmentasi warna bulu.
Selama proses reproduksi, satu set kromosom diturunkan dari setiap induknya kepada anaknya. Sperma dan sel telur hanya berisi setengah dari jumlah kromosom yang ada di sel lainnya pada tubuh. Jadi, ketika dua dari “setengah kelompok” bersatu pada waktu proses pembuahan telur oleh sperma terbentuk suatu gabungan yang diturunkan pada anaknya.
Dalam genetika, bentuk luar atau kenyataan karakter yang dimiliki suatu individu (misalnya: warna hijau pada bulu) dikenal dengan istilah fenotip. Sementara bentuk susunan genetik suatu karakter yang dimiliki suatu individu dan ditulis dengan simbol gen dikenal dengan istilah genotip. Simbol gen untuk lovebird yang bulunya berwarna normal (hijau) ditulis GG. Lovebird yang berbulu lutino, biru, dan warna mutasi lainnya ditulis gg. Lovebird yang memiliki simbol gen yang sama (pasangan kedua alel pada suatu individu sama), misalnya GG dan gg, disebut homozigot.
GG adalah pasangan homozigot yang bersifat dominan, sedangkan gg adalah pasangan homozigot yang bersifat resesif. Hal ini berarti bahwa warna lovebird yang normal (hijau) adalah dominan terhadap warna mutasi. Apabila lovebird memiliki simbol gen yang berbeda (pasangan kedua alel pada suatu individu tak sama), misalnya Gg, disebut heterozigot. Lovebird yang memiliki genotip yang heterozigot (Gg) maka akan menunjukkan warna bulu hijau. Warna hijau adalah dominan terhadap warna mutasi dan warna mutasi tersebut tertutup oleh warna hijau sehingga tidak terlihat dari penampilannya.
B. Program Persilangan untuk Menghasilkan Warna Mutasi Bulu
Gen dapat mengalami mutasi lebih dari sekali sehingga dapat terbentuk 2 atau lebih macam alel bagi suatu gen. Gen G berperan untuk menumbuhkan warna bulu secara normal lalu gen G mengalami mutasi. Dengan demikian, gen G tidak mampu mengadakan warna bulu secara normal sehingga akan menghasilkan warna bulu lainnya, seperti albino dan lutino. Gen G yang bermutasi itu diberi simbol g. Gen yang mengalami mutasi tersebut ditulis dengan huruf kecil karena karakter yang ditumbuhkan bersifat resesif.
Artinya, bila gen g terdapat pada satu tubuh dengan gen G maka gen g akan ditutupi atau dikalahkan. Kejadian mutasi gen ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan pengembangbiakan lovebird sehingga dihasilkan lovebird dengan warna bulu yang diharapkan, yaitu sama atau berbeda dengan induk jantan dan betinanya. Untuk tujuan komersial, cara ini cukup menguntungkan karena lovebird dengan warna mutasi mempunyai daya jual yang lebih mahal.
Jenis lovebird yang banyak dijual di pasar burung di Indonesia adalah lovebird ‘muka salem’, lovebird kacamata ‘fischer’, lovebird kacamata ‘topeng’, dan lovebird hasil mutasi. Ketiga jenis lovebird tersebut dapat mudah dikembangbiakkan untuk menghasilkan lovebird warna mutasi. Di antara ketiga jenis lovebird komersial tersebut, lovebird ‘muka salem’ dapat menghasilkan banyak warna mutasi, seperti lutino (kuning, mata merah), golden cherry (kuning), cinnamon (cokelat kekuningan), biru pastel, pied (bercak warna), dan albino (putih, mata merah). Warna mutasi dari lovebird kacamata ‘topeng’ yang terkenal adalah biru.
Untuk mendapatkan anakan dengan warna mutasi, penangkar harus mempunyai induk dengan warna mutasi. Apabila ingin diperoleh anak dengan warna mutasi dari kedua induk yang berbulu normal maka caranya sangat rumit dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Berikut ini contoh-contoh program perencanaan warna bulu pada anak lovebird dari pasangan-pasangan yang dipelihara.
1. Lutino dan albino
Lutino dan albirto pada lovebird ‘muka salem’ adalah bentuk dari mutasi rangkai kelamin resesif. Gen lutino dan albino terletak pada kromosom kelamin. Oleh karena itu, karakter yang ditimbulkan gen ini diturunkan bersama dengan karakter kelamin. Selain kedua bentuk mutasi tersebut, bentuk mutasi bulu lain yang melibatkan rangkai kelamin resesif adalah cinnamon murni atau hasil mutasi yang bermata merah.
Perhatikan digram di bawah ini:
Pada burung, kromosom kelamin betina adalah ZW dan kromosom jantan adalah ZZ (pada binatang mamalia kromosom kelamin betina adalah XX dan kromosom jantan adalah XY). Hal ini berarti bahwa lovebird betina menghasilkan telur yang membawa Z dan W, sedangkan lovebird jantan menghasilkan sperma yang hanya membawa Z. Jika resesif gen mutan terjadi pada kromosom Z yang tidak ada pasangannya dengan kromosom W yang lebih pendek maka tidak terjadi pindah silang gen mutan tersebut.

Dengan demikian, lovebird betina hanya memerlukan satu gen resesif (contoh: g) untuk memperlihatkan adanya mutasi dalam penampilannya, sedangkan lovebird jantan memerlukan dua resesif gen (contoh: gg). Oleh karena keturunan yang berupa ZW adalah betina dan ZZ adalah jantan, pewarisan kromosom Z akan mengikuti pola khas: induk betina akan meneruskan kromosom Z hanya kepada keturunan jantannya, sedangkan induk jantan akan meneruskan kromosom Z kepada keturunan jantan dan betina. Itulah sebabnya anak betina akan selalu mewarisi kromosom Z dari induk jantan karena induk betina pasti telah menyumbangkan kromosom W. Lagi pula, induk betina dapat meneruskan informasi pada kromosom Z kepada cucunya hanya melalui anak-anak jantannya. Sifat genetik yang dilanjutkan dengan pola khas ini disebut rangkai kelamin.
Untuk memperoleh bentuk lutino dari lovebird ‘muka salem’ dapat dilihat pada Tabel 1. Gen dominan untuk warna hijau normal menggunakan simbol G.
Tabel 1:
Dengan demikian, pejantan warna hijau normal memiliki genotip GG, betina hijau normal adalah G-, jantan lutino adalah gg, jantan hijau normal atau pembawa sifat lutino adalah Gg, dan betina lutino adalah g-.
Apabila ingin diperoleh cukup banyak anak lovebird berbentuk lutino dari sepasang lovebird yang ditangkarkan maka sebaiknya kegiatan penangkaran dimulai dengan menangkarkan sepa-sang lovebird yang terdiri dari betina normal dan jantan lutino (Diagram l).
Diagram 1:
Dengan cara ini dapat diharapkan diperoleh 50% anak lutino pada generasi pertama. Hal ini tidak mungkin terjadi bila sepasang lovebird yang dikawinkan adalah betina lutino dengan jantan normal homozigot (Diagram 2).
Diagram 2:
Keuntungan lain dari penggunaan pasangan betina normal dengan jantan lutino adalah dapat diketahuinya jenis kelamin anak ketika berada di sarang, yaitu sebelum bulunya muncul. Anak yang betina (lutino) mempunyai mata berwarna merah, sedangkan anak jantan (normal) mempunyai mata berwarna gelap.
Untuk menghasilkan anak lovebird albino maka perlu dimulai dengan menyilangkan lovebird betina warna biru (BBb-) dengan lovebird jantan lutino (BBll). Persilangan kedua induk lovebird tersebut menghasilkan keturunan pertama (F1) anak betina lutino atau biru (Bbl-). Selain itu, diperlukan juga pejantan dengan genotip yang sama (Bbll) yang diperoleh dari hasil perkawinan induk betina lutino (BBl-) dengan induk jantan biru atau lutino (Bbll). Perkawinan antara kedua keturunan F1 (Bbl- x Bbll) tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
Program persilangan untuk memperoleh anak bentuk albino dan lutino di atas dapat diterapkan untuk lovebird jenis lain yang mempunyai kedua bentuk mutasi tersebut.
2. Warna biru dan warna mutasi lainnya
Perkawinan antara lovebird kacamata ‘topeng’ yang berbulu normal (hijau) dengan yang berbulu biru merupakan salah satu contoh dari pasangan resesif yang melibatkan otosom (Tabel 3). Otosom merupakan kromosom yang tak menentukan jenis kelamin.
Tabel 3:
Warna hijau dominan terhadap warna biru. Bentuk genotip warna hijau adalah GG, sedangkan warna biru adalah resesif dengan genotip gg. Jadi, semua sel kelamin dari induk yang dominan akan mengandung satu gen G, sedangkan induk yang resesif akan mengandung satu gen g. Berarti semua anak akan menerima satu gen G dan satu gen g dari setiap induknya. Hal ini jelas terlihat bahwa semua anak pada generasi pertama (F1) akan mempunyai genotip Gg (Diagram 3).
Hal ini berarti secara fenotip anak lovebird tersebut berwarna hijau, tetapi anak lovebird tersebut membawa gen warna biru pada genotipnya. Jadi, anak lovebird tersebut bersifat heterozigot.
Ketika lovebird heterozigot tersebut dikawinkan maka pasangan lovebird tersobut akan menghasilkan anak yang berwarna hijau dan berwarna biru pada generasi kedua (F2). Perbandingan harapan dari anak lovebird warna hijau terhadap biru adalah 3 : 1 dengan satu pertiga anak lovebird berwarna hijau homozigot (GG), dua pertiga warna hijau heterozigot dan pembawa sifat warna biru (Gg), serta satu pertiga warna biru (gg).
Pasangan otosom resesif lainnya antara lain adalah perkawinan antara lovebird ‘muka salem’ yang berbulu normal dengan yang berbulu biru pastel, dan perkawinan antara jenis lovebird berbulu normal dengan lovebird warna mutasi lainnya.
Warna bulu mutasi lainnya pada lovebird yang melibatkan pasangan otosom resesif adalah pied dan golden cherry. Pada prinsipnya, untuk mendapatkan bulu dengan warna mutasi tersebut hampir sama dengan program persilangan untuk memperoleh bulu warna biru.

Usia Produksi Lovebird

Usia produksi lovebird

Biasanya Lovebird bertelur pada usia 7 bulan. Namun usia tersebut kurang baik untuk produktifitas loveird. Pada usia 7 bulan lovebird belum benar-benar matang untuk berproduksi, sehingga sering terjadi kegagalan dalam penetasan. Kalaupun berhasil kemungkinannya sangat kecil dan kualitas lovebird yang dihasilkan biasanya kurang bagus. 
Untuk usia yang bagus yaitu usia 1 tahun, pada usia tersebut lovebird benar-benar sudah siap untuk berproduksi dan benar-benar matang.
biasanya jumlah telur yang dihasilkan lovebird berkisar antara 3 sampai 6 butir, tapi kebanyakan 4 butir . Meskipun telur lovebird jauh lebih kecil daripada ayam, tetapi lama pengeramannya justru lebih lama. Telur ayam hanya memerlukan waktu paling lama 21 hari untuk menetas, sedangkan telur lovebird memerlukan waktu sekitar  21 sampai 25 hari.
apabila asupan makanan dan perawatannya bagus, lovebird bisa berproduksi sampai umur 5-7 tahun, setelah itu produksi mulai berkurang.

Membuat Sarang Untuk Lovebird

Tips Membuat kotak sarang lovebird

Tips Membuat kotak sarang lovebird atau Glodok,  Sebuah kotak  sarang/glodok lovebird yang ideal adalah wajib bagi breeder. Berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan para breeder dalam membuat kotak glodok untuk rumah lovebird karena kotak sarang/glodok yang sesuai akan membuat  lovebird betah tinggal yang nantinya akan di gunakan untuk mengeram dan menetaskan telurnya untuk itulah maka  kita perlu mengaturnya dengan baik dan benar. Penetasan dan pertumbuhan  anakan lovebird / labet sangat dipengaruhi kotak sarang burung Anda.
(Anda dapat melakukan persiapan  ini sebelum Anda menempatkan lovebird pada kandang penangkaran)
Pengaturan dan penyiapan sarang adalah sebagai berikut:
-Bahan sarang bisa berupa kelobot jagung  kertas, sobek sobekan kertas atau serutan kayu (bekas pasahan kayu).
-Toilet Rolls
-datar bentuk (tergantung pada kandang Anda menggunakan)
-Bambu strip( pasahan bamboo) atau kertas putih polos
Langkah 1. Taruh lapisan gulungan toilet di dalam kotak sarang. Pastikan bahwa itu  cukup untuk melindungi bahan sarang yang akan ditaruh. ini di gunakan untuk mencegah kaki melebar.
Langkah 2. Masukan bahan sarang yang anda  pilih. Bisa  robek-robekan kertas atau sisa pasahan kayu. Bahan yang anda masukan jangan terlalu banyak, ini hanya sebagai pondasi saja untuk selanjutnya biarkan lovebird yang meneruskan membuat sarang.
Langkah 3.Masukan kotak sarang pada  sangkar/ kandang lovebird yang telah di persiapkan dengan di beri landasan  yang datar dan kokoh(tidak labil atu miring) sehingga aman bagi lovebird yang masuk ke dalamnya.
Langkah 4: Letakkan salah satu dari bahan ini di bagian dasar sangkar/ kandang lovebird. Anda bisa memilih potongan bambu (warna alami) atau kertas putih polos. Amati Lovebird/labet betina membawa bahan sarang ini menyelipkan diantara bulunya ini artinya Lovebird/labet  sudah melakukan proses pembuatan sarang.

Gambar diatas adalah salah satu contoh gambar kotak sarang  Lovebird atau Glodok

Sarang lovebird

Tempat bertelur lovebird

Dalam berkembang biak lovebird memerlukan tempat untuk meletakkan telurnya. Tempat tersebut harus kita sediakan dengan baik sehingga lovebird bisa mengeram dengan tenang dan telur lovebird dapat menetas dengan baik.Tempat bertelur lovebird berbentuk kotak dengan ukuran bervariasi. Untuk kotak yang ideal berukuran 20cmx20cmx25cm. Penempatan kotak tersebut harus terhindar dari terik matahari dan hujan. Selain kotak tempat bertelur jangan lupa disediakan pula bahan sarang, bisa berupa rumput kering, serutan kayu dll. Bahan tersebut diletakkan di dasar kandang, jika sudah mendekati masa bertelur lovebird akan membawa bahan sarang tersebut ke dalam kotak tempat bertelur untuk ditata sebagai dasar untuk meletakkan telur dan berguna untuk menghangatkan telur.

Membedakan Jenis Kelamin Lovebird

28 Desember 2013 

Membedakan Jantan & Betina Love Bird

Untuk membedakan jenis kelamin burung lovebird khususnya bagi seseorang yang masih baru dalam menggeluti hobi memelihara burung-burung hias itu adalah termasuk pekerjaan yang gampang-gampang susah. Karena burung lovebird itu banyak jenisnya maka untuk membedakan jenis kelamin tersebut nilai kesulitannya pun ada yang gampang untuk jenis-jenis tertentu dan susah untuk jenis lainnya. Untuk membedakan jenis kelamin burung lovebird bisa dilakukan dengan cara ilmiah.


Pada jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan jenis kelamin berdasarkan penampilan luar yang spesifik maka akan sulit untuk membedakan mana yang betina dan mana yang jantan. Dalam kasus seperti ini maka ada beberapa cara untuk membedakan lovebird jantan dan lovebird betina. Berikut ini adalah cara untuk membedakan jenis kelamin burung lovebird.


  • Dilihat Dari Segi Fisik
Lovebird / Lakbet betina cenderung memiliki tubuh yang kekar dan lebih berat. Namun kriteria ini tidak mutlak sifatnya. Maksud tidak mutlak disini adalah tergantung seberapa sering kita memberi pakan kepada burung lovebird ini. Yang jelas burung akan cenderung kurus kalau kita tidak menerapkan cara yang benar dalam mengurusnya.
  • Dilihat Dari Warna Fisik
Lovebird / Lakbet jantan mempunyai warna yang terang dari lovebird betina. Meskipun hal itu tidak selalu benar karena warna bulu juga tergantung pada makanan, iklim dan variasi geografis.
  • Dilihat Dari Cara Bertengger
Lovebird / Lakbet betina jika bertengger yaitu jarak antar kaki akan lebih melebar jika dibandingkan dengan lovebird jantan
  • Dilihat Dari Bentuk Ekor
Lovebird betina mempunyai ekor dengan bentuk ekor merata sedangkan lovebird jantan mempunyai ekor yang berbentuk agak meruncing
  • Dilihat Dari Cara Membangun Sarang
Kegiatan membangun sarang akan lebih aktif dilakukan oleh lovebird betina ketimbang jantan. Disaat dua burung lovebird (betina & jantan) menggigit-gigit batang kayu  maka lovebird betina akan mengambil kulit kayu dan mengumpulkannya untuk membuat sarang, sedangkan lovebird jantan hanya menyuapi kulit kayu saja dan memberikannya kepada si lovebird betina. Namun hal itu juga tidak mutlak karena ada lovebird jantan yang juga aktif mengumpulkan bahan untuk membuat sarang.
  • Perabaan Pada Tulang Pubis (Supit Urang)
Lovebird memiliki dua tulang pubis pada bagian pinggulnya. Pada musim berkembang biak, tulang pubis betina akan menjadi lebih elastis dan jarak antara kedua tulang pubis tersebut akan melebar karena pengaruh hormon. Keadaan tersebut dapat kita rasakan dengan melakukan perabaan oleh tangan. Pada lovebird jantan, jarak antar dua tulang pubis tersebut menyempit.
  • Pemerikasaan Dengan Menggunakan Sebuah Alat
Bagi seorang dokter hewan biasanya akan melakukan cara ini yaitu menggunakan alat laparoscopy untuk membedakan jenis kelamin lovebird tersebut. Sebelum menggunakan alat yang satu ini burung lovebird akan dibius terlebih dahulu sebelum dilakukannya pemeriksaan. Setelah itu maka akan dilakukanlah operasi kecil pada bagian kiri tubuh burung diantara tulang rusuk, tulang paha dan tulang punggung. Dari bagian yang di operasi itu dimasukkanlah alat laparoscopy untuk melihat ada tidaknya ovary atau indung telur. Jika ada ovary maka lovebird tersebut dipastikan adalah betina. Untuk cara ini hanya bisa dilakukan jika burung sudah dewasa.
  • Pemeriksaan Dengan Tes DNA
Cara lain untuk mengetahui jenis kelamin lovebird adalah dengan menguji DNA yang dapat kita peroleh dari darah atau bulu burung. Setelah DNA di ekstrak dengan sebuah larutan tertentu dilakukanlah proses yang lebih lanjut lagi. Lalu hasilnya dipotret dengan Polaroid. Jika hasil potret bisa terlihat adanya dua pita maka bisa kita pastikan bahwa lovebird tersebut adalah berjenis kelamin betina. Sebaliknya jika yang terlihat hanya satu pita berarti lovebird tersebut jantan. Cara ini dianggap lebih cepat dan hasilnya lebih akurat. Namun sayangnya biaya uji DNA ini masih tergolong sangat mahal. Selain itu di Indonesia sendiri belum banyak laboratorium yang menawarkan jasa tes DNA ini.

Asal Usul Lovebird

28 Des 2013

Sejarah Love Bird



Burung ini berasal dari negara africa.Seperti namanya,burung ini mampu memikat hati banyak orang.Burung ini memiliki banyak kelebihan untuk dijadikan hewan peliharaan,Selain jadi peliharaan burung ini dapat diternakkan dengan baik.Suaranya yang merdu dan warna bulu yang indah adalah ciri khusus burung ini.Burung ini relatif kecil ukurannya namun banyak penghobi burung yang suka dengan ini.Love bird hidup secara berkelompok di afrika sana.Dikalangan penghobi burung,love bird dikenal sebagai burung yang melambangkan kerukunan dalam berpasangan.Hal ini sudah menjadi naluri mereka untuk hidup secara berkelompok.Penghobi burung tentunya tidak hanya akan menikmati keindahan warna bulu dan kemerduan suaranya,tetapi makna dibalik nama love bird dapat memberikan ketentraman hati.Kelincahan dan bentuknya yang mungil adalah keistimewaan burung ini yang dapat memberi kesan lucu.Sehingga penghobi burung ini dapat bahagia dan bisa juga menghilangkan stress jika melihat burung ini. 
Simbol Cinta.
  Burung ini merupakan simbolis adanya cinta antara satu dengan yang lain (pasangan).Sesuai dengan namanya,love bird merupakan sepasang burung yang mempunyai cinta yang amat besar terhadap pasangannya.Kesetiaan love bird perlu dicontoh dalam kehidupan sehari hari kita dengan pasangan.Burung ini dikatakan simbol cinta karena jika terdapat 2 love bird disatukan menjadi 1 kandang (betina n jantan) maka mereka akan menjadi sepasang kekasih yang tau mau berpisah.Mereka selalu berdekatan,jika terdapat burung yang mati / salah satu mati maka pasangan yang ditinggal akan tersiksa batinnya karena pasangan yang meninggalkannya.Tak lama kemudian yang ditinggal akan stress dan ikut menyusul pasangannya disurga.Jadi inilah yang dikatakan love bird,memiliki cinta sehidup semati.

Jenis Love Bird

Ukuran tubuh panjang 15 cm, berat 46-63 g.Burung lovebird “muka salem”: Bulu umumnya berwarna hijau, lebih kuning di tubuh bagian bawah, bulu dahi dan di belakang mata berwarna merah, lorus, pipi, kerongkongan dan bagian atas dada berwarna merah muda; tunggir berwarna biru terang; bulu di bagian bawah sayap berwarna hijau dengan sedikit warna biru, bulu ekor bagian atas berwarna hijau, bagian bawah kebiruan; paruh berwarna kuning gading; iris berwarna cokelat tua; kaki berwarna abu-abu.



Panjang 13,5 cm, berat 36-52 gram.Burung lovebird kaca mata pipi hitam dewasa/disebut Dakocan: Bulu umumnya berwarna hijau, lebih kekuningan pada tubuh bagian bawah dan tunggir; dahi dan ubun-ubun depan berwarna coklat kemerahan; ubun-ubun belakang dan tengkuk berwarna hijau kekuningan tua; lorus, kerongkongan, dan pipi berwarna hitam kecoklatan, bagian atas dada berwarna merah oranye pucat; ekor berwarna hijau; lingkar di sekeliling mata berwarna putih; paruh berwarna merah tua; iris berwarna cokelat; kaki berwarna coklat keabu-abuan.Burung lovebird kaca mata pipi hitam muda serupa dengan burung dewasa; pada pangkal paruh bagian atas terdapat bercak kecil berwarna hitam; iris berwarna cokelat muda.Penyebaran lovebird kaca mata pipi hitam: Zambia bagian barat daya dan Zimbabwe bagian barat laut.Lovebird kaca mata pipi hitam secara umum sulit didapat di pasaran karena burung ini sudah dibatasi untuk tujuan ekspor dari negara asalnya. Burung ini bisa dipelihara secara berkelompok bahkan dicampur dengan burung lain.Warna mutasi lovebird kaca mata pipi htam adalah lovebird kaca mata pipi hitam kuning (lovebird kuning).

Panjang 15 cm, berat 42-58gram.Burung lovebird kaca mata fischeri dewasa: Bulu umumnya berwarna hijau, lebih kekuningan pada tubuh bagian bawah; dahi, pipi dan kerongkongan berwarna merah oranye; bulu di bagian kepala lainnya berwarna hijau pudar; bagian atas dada dan kerah sekitar leher berwarna kuning; bagian atas ekor berwarna biru muda; bagioan bawah sayap berwarna biru dan hijau; ekor berwarna hijau; lingkar di sekeliling mata berwarna putih; paruh berwarna merah; iris berwarna cokelat; kaki berwarna abu-abu muda.Burung lovebird kaca mata fischer muda: Bulu berwarna lebih mudadibandingkan dengan bulu burung dewasa, terutama bulu pada kepala; pada pangkal paruh bagian atas terdapat bercak kecil berwarna hitam.Penyebaran lovebird kaca mata fischeries: Tanzania.Lovebird kaca mata fischer termasuk lovebird yang mudah dikembangkan. Antara lovebird jantan dan lovebird betina relatif sulit dibedakan.Warna mutasi lovebird kaca mata fischer adalah lovebird kaca mata fischer biru dan lovebird kaca mata fischer kuning. Persilangan antara lovebird kaca mata fischer dengan lovebird kaca mata nyasa menghasilkan warna mutasi lutino dan albino.


Panjang 14,5 cm, berat 43-47 gram.Burung lovebird kaca mata topeng dewasa: Bulu umumnya berwarna hijau; lebihdahi, lorus, ubun-ubun, dan pipi bagian depan berwarna hitam kecoklatan; bulu di bagian kepala lainnya berwarna kehitam-hitaman pudar; kerongkongan berwarna oraney kemerahan; bagin atas dada dan kerah di sekeliling leher berwarna kuning; bulu ekor berwarna hijau; lingkar di sekeliling mata berwarna putih; paruh berwarna merah; iris berwarna cokelat; kaki berwarna abu-abu.Burung lovebird kaca mata topeng yang masih muda: Bulu berwarna lebih muda dibandingkan dengan bulu burung dewasa, terutama pada bagian kepala; pada pangkal paruh bagian atas terdapat bercak kecil berwarna hitam.Penyebaran lovebird kaca mata topeng: Tanzania Utara dan Tengah.Lovebird kaca mata topneg termasuk lovebird yang mudah dikembangkan. Antara lovebird jantan dan lovebird betina relatif sulit dibedakan.Warna mutasi lovebird kaca mata topneg adalah lovebird kaca mata topeng warna biru.

Jenis-Jenis Lovebird

28 Desember 2013

Jenis-Jenis Burung LoveBird


LOVE BIRD adalah spesies terkecil dari burung beo. Burung Lovebirds sebagian besar ditemukan di Afrika kecuali untuk lovebirds Grey, yang hanya ditemukan di Madagaskar. Ilmiah lovebirds dikenal sebagai Agapornis.

Ada sembilan jenis spesies lovebirds, antara lain :






* Nyasa Lovebird – lovebirds ini ditemukan di beberapa daerah di Zambia, Malawi dan Rhodesia. Sayap yang berwarna hijau tua, ia paruh adalah berwarna merah, warna kaki dan kaki berwarna abu-abu dan kepala, leher dan payudara adalah terang oranye-merah dalam warna.





* Peach Faced Lovebird – lovebirds ini adalah dibesarkan dalam jumlah besar dan beberapa mutasi sejoli ini berlangsung, seperti Blue Pastel, Lutino dan Pied Lovebirds. Kepala, dada dan tenggorokan burung ini adalah persik berwarna pink cerah.
* Masked Lovebird – sejoli ini ditemukan di Tanzania. Spesies ini jarang terlihat di penangkaran. Sayap yang berwarna hijau tua, warna kepala berwarna coklat gelap, dada dan tengkuk adalah warna kuning dan penerbangan bulu warna hitam.



* Fischer’s Lovebird – Burung ini biasanya ditemukan di Tanzania baratlaut. Lovebirds ini biasanya ditemukan dan beberapa mutasi burung-burung ini telah terjadi. Pipi dahi dan tenggorokan yang berwarna oranye terang, pantat yang berwarna biru dan ada tanda hitam pada ekor.



* Black - cheek lovebird - Lovebirds pipinya hitam yang ditemukan di Zaire dahi dan mahkota yang berwarna coklat kemerahan dalam warna, bagian belakang adalah warna hijau tua dan ada band jeruk pada payudara atas dan tengkuk itu.


* Madagascar Lovebird – The lovebirds Madagaskar sebagian besar ditemukan di Afrika ekuatorial. Tubuh burung-burung hijau di Warna dahi dan wajah yang cerah oranye-merah dalam warna dan warna bulu hitam penerbangan mereka pantat adalah berwarna biru dan pada ekor, Anda akan menemukan patch kecil yang berwarna merah, kuning dan berwarna biru.

Pakan Untuk Burung Lovebird

28 Des 2013, Mataram

Untuk yang mau tahu apa makanan yang cocok untuk Lovebird silahkan dibaca artikel berikut..

Berbagai jenis pakan yang yang baik dikonsumsi lovebird antara lain: biji – bijian, buah – buahan, dan sayuran. Lovebird juga menyukai beberapa variasi makanan, seperti serangga dan ulat. Maka sebaiknya, pakan yang akan digunakan untuk memelihara lovebird di kandang penangkaran juga harus disesuaikan dengan kebiasaan di habitat asli. 

Pakan pokok untuk lovebird berupa biji-bijian 

Biji-bijian ini berguna untuk melengkapi kebutuhan karbohidrat sebagai sumber tenga utama bagi lovebird. Pemberian pakan pokok ini perlu dilakukan bila hendak ditangkarkan atau dipelihara, pakan yang biasa diberikan pada burung ini berupa gabah dan milet.Pemberian pakan berupa campuran antara milet dengan gabah untuk pakan lovebird dapat dibuat dengan perbandingan 1 : 1. Ditambah lagi, pemberian pakan berupa Canary seed juga bisa dilakukan karena memiliki nutrisi yang lebih bervariasi. Selain itu, pemberian pakan berupa biji bunga matahari, biji fumayin, biji kedelai, biji kacang merah, dan biji kacang hijau dapat dilakukan karena digemari oleh burung ini. Agar kebutuhan akan vitamin, protein, suhu tubuh tetap stabil, dan sistem metabolisme tetap bekerja normal, lovebird tidak hanya makan biji – bijian saja, burung ini juga perlu makan buah – buahan dan sayuran segar. 






Lovebird juga makan buah – buahan 

Pemberian pakan buah – buahan pada lovebird yang ditangkarkan atau dipelihara juga perlu dilakukan. Pemberian pakan tambahan berupa buah – buahan pada burung ini dilakukan secara berkala. Jenis buah yang biasa dijadikan akan untuk lovebird ialah pisang dan papaya. Beberapa jenis buah lain yang bisa diberikan pada lovebird diantaranya anggur, mangga, dan melon. Buah – buahan ini bisa disajikan dengan porsi 2 – 3 kali seminggu. Buah – buahan ini berfungsi sebagai penambah nutrisi bagi lovebird. Harus diketahui bahwa tidak semua buah boleh diberikan untuk lovebird, ada beberapa jenis buah yang beracun, antara lain: alpukat, cokelat, dan buah kopi. Pemberian buah apel, jeruk atau buah – buahan berbiji lain pada lovebird, sebaiknya dibuang bijinya karena beracun. 

Lovebird menyukai sayuran segar 

Jenis sayuran yang bisa dipakai adalah: brokoli, bayam, sawi, kangkung, jagung, mentimun, wortel, dan tomat. Sayuran diberikan secara bergantian, 2 – 3 kali seminggu. Hal ini dimaksudkan agar lovebird mendapatkan variasi nutrisi dari sayur– sayuran tersebut. Pemberian bayam dan kangkung untuk lovebird,sebaiknya hilangkan dulu tangkainya kemudian hanya daun saja yang diberikan. 

Mineral sebagai nutrisi tambahan 

Nutrisi tambahan ini berguna untuk menjaga kesehatan atau sebagai penambah tenaga pada saat tertentu, misalnya: saat mulai kawin. Asinan berguna untuk memperlancar pencernaan serta mencukupi kebutuhan kalsium bagi loveird. Asinan yang biasa digunakan ialah tulang cumi. Dibeberapa peternakan, ada juga yang menggunakan batu bata atau pasir sebagai asinan untuk lovebird. Selain untuk memperlancar pencernaan, asinan dari tulang cumi juga memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Kalsium ini sangat berguna saat proses pembentukan cangkang telur ketika lovebird mulai bertelur. 

Menambah beberapa makanan lain untuk lovebird, diantaranya susu segar. Susu segar ini bisa diberikan pada lovebird seminggu sekali. Multivitamin khusus burung juga bisa dipakai. Saat ini banyak multivitamin burung yang beredar di pasaran. Sebaiknya diusahakan untuk memilih multivitamin khusus untuk burung – burung kecil. Multivitamin ini cukup diberikan kepada lovebird satu minggu sekali atau sesuai dengan yang cercantum di kemasannya. 

kandang koloni di rumahku

26 des 2013, kota mataram.

Mengenal Lovebird sejak setahun yang lalu. Dari sepasang menjadi banyak pasang. Dari kurungan kecil, sekarang sudah jadi kandang koloni. Yang belum tau apa artinya kandang koloni, langsung search di Google aja ya.... ^_^.
Isinya macem-macem, ada Lutino mata hitam, Lutino mata merah, ada warna hijau standar, ada warna pastel hijau, dan biru violet.
Yang mau mampir liat-liat silahkan mumpung masih gratis. Dibawa juga gratis, tapi pas keluar dari rumah saya bayar ya... Hehe